Definisi Plankton
Plankton merupakan kelompok-kelompok organisme yang hanyut bebas dalam
laut dan sangat lemah daya renangnya,
sehingga mereka sama sekali dikuasai oleh gerakan-gerakan air. Membicarakan
tentang plankton, merupakan cara yang tepat untuk mengawali suatu bahasan
tentang ekologi laut, karena anggota-anggota plankton yang bersifat nabati
merupakan penyumbang fotosintesis terbesar di laut. Di dalam plankton
terperangkap bagian terbesar energi matahari yang kemudian berturut-turut
dipindahkan ke komunitas-komunitas lainnya. Sangat pentingnya peranan plankton
sebagai pengikat awal energi matahari menjadikan plankton sangat penting pula
bagi ekonomi laut. Tanpa adanya tumbuhan planktonik di dalam laut yang
berukuran kecil atau renik dan mampu mengikat energi matahari, tidak mungkin
ada kehidupan di dalam laut. Sub grup ini terdiri dari golongan binatang (zooplankton) dan golongan
tumbuh-tumbuhan (phytoplankton).
Nekton terdiri dari hewan-hewan yang berukuran lebih besar yang mempunyai
kemampuan untuk bergerak sendiri yang membuat gerakan mereka tidak tergantung
kepada kekuatan arus. Ikan adalah golongan yang paling banyak dijumpai dalam
grup ini, termasuk cumi-cumi, ular laut, dugong dan ikan paus. Dalam grup ini
tidak terdapat sub grup tumbuh-tumbuhan (Nybakken, 1988)
Dalam dunia perikanan, plankton dimaksudkan sebagai suatu organisme yang
hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas. Mereka terdiri dari makhluk-makhluk yang
hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuh-tumbuhan (phytoplankton). Zooplankton sebenarnya termasuk golongan
hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada
beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil
jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri (Sahala, 1986)
Istilah “plankton” pertama kali digunakan oleh Hensen pada tahun 1887, dan
plankton ini sudah tentu dapat di selidiki dengan sempurna, jika menggunakan
mikroskop. Satu specimen atau individu dari plankton disebut plankter (Sachlan,
1982)
Jenis-jenis plankton
Menurut Nybakken (1988) plankton secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Berdasarkan ukuran
:
a. Megaplankton, berukuran lebih dari 2,0 mm
b. Makroplankton, berukuran 0,2-2,0 mm
c. Mikroplankton, berukuran 20 m-0,2 mm
d. Nanoplankton, berukuran 2 m-20m
e. Ultraplankton, berukuran kurang dari 2 m
Berdasar sifat
:
a. Holoplankton, seluruh daur hidupnya bersifat
planktonik.
b. Meroplankton, hanya sebagian daur hidupnya
bersifat planktonik.
Kecilnya ukuran plankton tidaklah mengandung arti bahwa mereka itu adalah
organisme yang kurang penting. Anggapan
yang demikian ini adalah kurang benar, karena mereka merupakan sumber makanan
bagi jenis ikan komersial penting yang hidup di lautan. Dengan kata lain
kelangsungan hidup ikan tergantung pada banyak sedikitnya jumlah plankton yang
ada. Sejak ikan merupakan salah satu sumber makanan yang penting bagi manusia,
maka dengan tidak membesarkan arti sebenarnya, secara tidak langsung makanan
kita pun tergantung kepada mereka.
Phytoplankton disebut juga primary producers yang merupakan sumber
makanan bagi zooplankton (yang bersifat herbivora). Kemudian zooplankton (herbivora) ini akan di
mangsa oleh zooplankton (carnivora) dan hewan-hewan yang berukuran lebih besar,
termasuk ikan haring pada tingkat kedewasaan yang berbeda-beda dan selanjutnya
sampai pada akhirnya kepada manusia sebagai puncak dari rantai makanan. Dari sini dapat ditarik kesimpulan, bahwa
sesungguhnya plankton dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai sumber makanan
oleh manusia. Bahan makanan yang berasal dari plankton akan banyak mengandung
asam-asam amino essensial, mineral-mineral, vitamin-vitamin dan juga lemak
serta karbohidrat. Di dalam teori dapat
dikatakan bahwa plankton merupakan sumber makanan penting bagi kita. (Sahala, 1986)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar