Senin, 02 April 2012

PLANKTON

Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan ikan paus.

KLASIFIKASI PLANKTON

Klasifikasi Plankton Berdasarkan Kebutuhan MakanannyaPlankton diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan makanannya. Plankton tanaman atau nabati disebut phytoplankton. Phytoplankton memiliki khlorofil sehingga memungkinkan untuk melakukan fotosintesis. Zooplankton terdiri dari plankter yang makanannya bersifat holozoik sehingga ke dalam jenis ini termasuk semua jenis plankton (Anonymous, 2001).
Klasifikasi Plankton Berdasarkan Lingkungan1) Limnoplankton (jenis plankton yang hidup di lingkungan danau)2) Rheoplankton (jenis plankton yang hidup pada lingkungan sungai yang mengalir)3) Haliplankton (hidup pada lingkungan laut)4) Hypalmyroplankton (Estuari atau Brackish Water)
5) Hypoplankton (hidup pada lingkungan dasar perairan)6) Epiplankton (Zona Euphotic)7) Bathyplankton (Zona Aphotic)8) Mesoplankton (Zona Disphotic) (Herawati, 2003)
Klasifikasi Plankton Berdasarkan Ukuran1) NanoplanktonNanoplankton adalah Plankton yang berukuran 25 mikron sehingga diameternya lebih kecil dari 60 mikron. Spesies yang sebagian besar termasuk katagori ini adalah plankton nabati atau phytoplankton dan yang terpenting adalah dari ordo : Coccolithopores, Silicoflagellata, Diatom, Bakteria serta beberapa jenis Alga Uniceluller, sebaliknya dari plankton hewani kebanyakan dari protozoa yaitu kelas Mastigophora.2) MakroplanktonPlankton jenis ini umumnya didominasi oleh zooplankton seperti Jelly Fish dan biasanya berukuran > 3 mm.3) MikroplanktonPada jenis ini sebagian besar adalah zooplankton seperti Diatom dan dinoflagellata yang secara umum berukuran < 3 mm (Kusriani, 1992)
Kualitas Air Pemeliharaan PlanktonKualitas air menentukan kelayakan bagi suatu perairan sebagai lingkungan hidup ikan dan ketersediaan organisme makanannya. Menurut Subarijanti (1990b), air serta bahan-bahan dan energi yang dikandung didalamnya merupakan lingkungan bagi jasad-jasad air.
KecerahanRadiasi matahari menentukan intensitas dan kualitas cahaya pada kedalaman tertentu dan akan mempengaruhi penguapan kondisi panas. Cahaya yang jatuh pada permukaan air akan dipantulkan dan diteruskan ke dalam air.
Semakin besar sudut pantul, di bagian dalam air akan semakin gelap (Subarijanti, 1990b).Phytoplankton di daerah tropis dapat tumbuh dengan cepat jika intensitas cahaya matahari dan kebutuhan unsur hara terpenuhi, oleh karena itu kelimpahan phytoplankton tertinggi terjadi di daerah yang masih dapat ditembus oleh cahaya (Goldman dan Horne, 1983).2.4.2 SuhuSuhu merupakan salah satu faktor abiotik yang memegang peranan penting dalam kehidupan organisme perairan. Kisaran suhu yang ideal untuk kehidupan phytoplankton menurut Sutini (1981) adalah sebesar 230-280 C. Menurut Wardoyo (1975) bahwa kenaikan suhu sebesar 11,10 C menjadi 22,20 C menyebabkan kandungan oksigen terlarut berkurang dari 1,7 mg/l menjadi 0,7 mg/l.Suhu dapat mempengaruhi organisme secara serentak. Setiap spesies atau kelompok individu mempunyai suhu minimum dan maksimum dalam kehidupannya dan mempunyai kemampuan dalam meyesuaikan diri sampai titik tertentu. Kenaikan suhu akan menaikkan metabolisme dari organisme dan akan menaikkan pula kebutuhan akan oksigen. Hal ini sesuai pula dengan hukum Vant Hoff yang menyatakan kenaikan suhu sebesar 10 % akan menaikkan reaksi metabolisme sebesar tiga kali lipat dari semula (Musa, 1997).Suhu juga dapat mempengaruhi perubahan berat jenis. Dimana pada malam hari pada umumnya suhu permukaan akan lebih rendah dari suhu pada daerah yang lebih dalam, sehingga berat jenis air akan naik. Dengan demikian palankton akan naik keatas karena berat jenis plankton lebih kecil atau berkurang. Demikian pula waktu siang hari dimana suhu di daerah yang lebih dalam akan lebih rendah sedang didaerah permukaan akan lebih panas sehingga plankton akan turun karena perubahan berat jenis (Kusriani, 1992).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar